Bekasi Summiter

Fun Hiking Education: "Now, Women No Cry!"

Kamilah Kebersamaan Itu

Rinjani #3726mdpl

Mount Everest BaseCamp Nepal 14 Day

Rabu, 19 Maret 2014

Jika Tersesat Saat Pendakian

Postingan ini dibuat untuk merangkum tutur-twit @B_Summiter dengan hashtag #Nyasar...



Banyak di Google mengaitkan peristiwa tersesat dengan sesuatu yang mistis. Namun menurut admin @B_Summiter, dicerna dulu secara logika faktor tersesat saat pendakian. Faktor tersesat terdiri dari dua hal, yaitu:
  1. Faktor Eksternal, hal ini disebabkan oleh jalur yang tidak jelas. Seperti jalur yang bercabang, namun tak diberikan tanda/petunjuk di jalur yang bercabang.
  2. Faktor Internal, ada di dalam diri sendiri. Antara lain kurangnya pemahaman membaca petunjuk jalur seperti ribon atau stringline, bisa karena ego pendaki, tidak tenang dan tidak fokus saat pendakian.


Bagaimana cara mengantisipasinya?


  1. Diwajibkan pendaki berdo'a kepada Sang Khalik setiap melakukan pendakian. Berdo'a atas keselamatan setiap saat.
  2. Pendaki diwajibkan memakai jalur pendakian resmi. Kalau mau sok tahu jangan merepotkan orang lain nantinya.
  3. Jangan lupa daftar di basecamp saat mau memulai pendakian. Tujuannya jika nanti hilang ada petugas dan ranger yang siap mengevakuasi.
  4. Tetaplah pada jalur pendakian yang diarahkan oleh petunjuk jalur untuk keselamatan.
  5. Saat pendakian, tangannya diajarkan untuk tidak usil merusak atau menghilangkan petunjuk jalur.
  6. Fokus! Kalau lelah istirahat sejenak sampai bisa fokus kembali. 
  7. Open Camp diperlukan jika keadaan sudah terlalu lelah. Dirikan tenda di tempat yang aman dan tidak mengganggu jalur.
  8. Jika tidak memungkinkan camp (misal: tersasar saat summit) baiknya kembali turun melalui jalur yang sudah dilalui. 
  9. Carilah informasi mengenai jalur yang akan dilewati baik mengamati peta jalur di basecamp, maupun bertanya pada petugas dan pendaki lain. Malu bertanya sesat di jalur.
  10. Ketika menemukan jalur bercabang tanpa adanya petunjuk di jalur, ingat informasi dari basecamp
  11. Tetaplah tenang karena secara logika, jejak kaki dan jalur yang bertanah lebih menjadi pilihan.
  12. Kalau jalur becabang juga bertanah, coba cari sampah atau tanda ribon dan stringline yang biasa diikat dipohon.
  13. Dan kalaupun itu juga tidak ada, cobalah perkuat do'a dan menunggu sejenak pendaki lain melintas.
  14. Maka dari itu perbanyaklah informasi mengenai jalur yang akan dilewati, demi menghindari keadaan tersesat.
  15. Dan tidak mencoba-coba membuka jalur sendiri tanpa pembekalan dan pemahaman Survival.
Tetap tenang, fokus pendakian, tidak ego, memiliki informasi yang banyak dan cukup pengetahuan tentang mountaneering adalah modal utama yang wajib dimiliki seorang pendaki. Tersesat saat pendakian tidak akan terjadi, jika seorang pendaki itu cerdas mempersiapkan untuk mementingkan Keselamatan dirinya dan kelompoknya. INGAT! Pendakian terbaik jika seorang pendaki mementingkan Keselamatan, bukan Keinginan!

Jadilah Pendaki yang Cerdas!
@B_Summiter


*foto-foto: google search

Senin, 17 Maret 2014

Fun Hiking Education; "Now Women No Cry!"




Fenomena pendakian gunung atau mountaineering dan segala bentuk petualangan di dalamnya telah menjadi gaya hidup sendiri bagi penikmatnya, fenomena yang terjadi diakibatkan Indonesia terlalu indah untuk dilihat dari atas awan. Banyaknya faktor yang menyebabkan pendakian gunung sekarang lebih diminati oleh hampir semua kalangan dari berbagai usia baik laki – laki ataupun wanita dalam kurun waktu ±2 tahun belakangan ini. Peran media dan lingkungan berpengaruh besar terhadap besarnya minat kegiatan pendakian sekarang ini, itu hal positif terhadap kecintaan kita terhadap alam di Indonesia, namun juga berdampak negatif karena banyaknya minat pendakian tidak didasarkan pada pembekalan dan pemahaman tentang kegiatan mountaineering. Hal ini akan menjadi ironis baik untuk alam dan peminatnya ketika alam sudah tidak bisa menjadi sahabat karena ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman serta pembekalan tentang pendakian, banyak hal yang akan terjadi termasuk rusaknya alam dan bagi para pendaki akan berdampak sampai kematian. Di jaman sekarang sangat vital terhadap fenomena pendakian ini, kegiatan pendakian yang sebelumnya banyak didominasi oleh kaum laki – laki, sekarang telah menyebarluas peminatnya terhadap kaum wanita. Namun, khususnya untuk para pendaki wanita kurang memiliki pemahaman dan pembekalan tentang kegiatan pendakian atau mountaineering sehingga banyak permasalahan – permasalahan yang akan terjadi saat pendakian berlangsung.

Oleh karena itu, kami yang bergerak sebagai wadah penggiat alam di Bekasi ingin memberikan pemahaman dan pembekalan kegiatan mountaineering terhadap pendaki wanita khususnya untuk usia yang baru mengenal kegiatan alam bebas di jenjang sekolah menengah atas. Melalui kegiatan ini diharapkan srikandi – srikandi muda berperan langsung melihat indahnya negeri ini serta berjuta potensi di dalamnya dari ketinggian dan memupuk kesadaran untuk menjaganya dengan pembekalan dan pemahaman tentang kegiatan mountaneering. And now is the time for change. Now, women no cry! 

Event Mountaineering ini khusus untuk 30 Siswi SMA/SMK/Sederajat di MT. Gede - Bogor, Jawa Barat pada tanggal 18, 19 dan 20 April 2014. Biaya Registrasi sebesar Rp 160.000/orang.

Include :
  • Sewa Peralatan Camp
  • T-Shirt
  • Makan 3x
  • Transport PP
  • PIN Kegiatan Fun Hiking Education
  • Voucher Diskon 10-30% Kangaroo Outdoor
  • SIMAKSI (Tiket masuk Pendakian TNGGP)

Materi Edukasi :
  • 30 peserta dibagi 6 team dan masing-masing team dikoordinir oleh 1 Leader Wanita dan 1 Leader Pria dari Panitia untuk segala kebutuhan perlengkapannya.
  • Selama 2 Minggu sebelum pelaksanaan peserta diberikan modul, pembekalan dan pemahaman tentang Mountaineering selama 6x pertemuan oleh Leader Team masing-masing.
  • Materi dasar pembekalan dan pemahaman tentang mountaineering yaitu tentang Safety Procedures Pendakian, Penanggulangan Pertama Hypothermia dan Cidera, Pengenalan Jenis Sampah, dll.
 
 Pendaftaran paling lambat tanggal 31 Maret 2014. Siswi yang berminat dan ingin JOIN bisa menghubungi Divisi Humas dan Sponsorship dibawah ini.

Contact Person :
Billy Gunarto 089659617732
Ilham Sutiawan 08977060179

[Sharing] Penanganan Hypotermia

Hypothermia ialah suatu keadaan dimana terjadinya penurunan suhu tubuh pada kondisi tertentu. Dalam hal ini ketika kita sedang mendaki gunung/titik yang tinggi dan rendah suhu. Beberapa contoh gejala awal bagi korban yang terserang Hypothermia adalah merasa kedinginan, menggigil, suhu bagian dalam tubuh korban semakin rendah, mulai hilangnya kesadaran sampai menimbulkan gerakan-gerakan yang tidak terkontrol (halusinasi) hingga kematian. Hypothermia dapat terjadi karena suhu yang di miliki seseorang tersebut di bawah suhu normal manusia yaitu 36-37 derajat celcius.

Hypothermia biasanya terjadi pada suhu antara -1° C sampai 10° C (Sebagian orang tidak berpikir bahwa pada suhu -1° C sampai 10° C adalah dingin).

Serangan Hypothermia menjadi momok yang menakutkan bagi para pendaki gunung dimanapun berada. Oleh karena itu mari kita kenali penyebab, cara pencegahan dan penanganan darurat untuk mengantisipasi terjadinya Hypothermia pada saat kita melakukan pendakian.

 
Penyebab Hypothermia:
  • Terkena suhu udara yang rendah dibawah daya tahan tubuh si korban;
  • Dalam keadaan basah;
  • Terganggunya peredaran darah sehingga mengakibatkan hilangnya panas tubuh secara signifikan;
  • Kelelahan fisik;
  • Kurangnya asupan makanan/minuman yang bergizi selama melakukan pendakian;
  • Konsumsi minuman beralkohol yang menyebabkan kesadaran hilang

TALAGO - Taman Belajar Muara Gembong





Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi telah kehilangan 3 desa akibat abrasi air pantai ini membutuhkan perhatian khusus dari para aktifis Independen maupun Instansi Swasta dan Pemerintah untuk segala sektor kehidupan alam dan masyarakatnya. Atas dasar itu pula Bekasi Summiter berencana memberikan kesadaran dan perhatiannya di bidang Pendidikan Nonformal dengan menggalang dana dari para Donatur dan aktifis dimanapun berada untuk merintis dan menyelenggarakan program yang bernama Taman Belajar Muara Gembong (TALAGO) di SD Negeri 04 Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

TALAGO adalah sebuah kegiatan edukasi yang bertujuan sebagai pengasah kreatifitas anak agar dapat berpikir cerdas dan mampu mencipatakan sebuah perubahan kecil untuk daerahnya sekaligus memperkenalkan potensi alam Muara Gembong ke seluruh masyarakat Bekasi agar mau melakukan sebuah upaya kecil untuk alam.

Kami harap masyarakat dalam atau luar Bekasi mau bersama-sama bertindak sebagai pengajar dengan memberikan ilmu ilmu yang bermanfaat kepada anak-anak desa Pantai Bahagia dan pemelihara alam dengan turun langsung untuk memelihara lingkungan daerah sekitar Muara Gembong dengan cara menanam mangrove. Agar desa-desa Muara Gembong tidak terus menjadi imbas dari abrasi pantai yang sering terjadi. Serta menjadikan Muara Gembong sebagai objek wisata yang berpotensi di daerah Bekasi

Dan TALAGO merupakan kegiatan yang terbuka untuk umum bagi pemuda-pemudi Bekasi yang mau berpartisipasi.

Kami juga menerima bantuan berapa pun dan dalam bentuk apapun dalam kegiatan ini. 




Untuk lebih lengkapnya bisa lihat proposal kami di link ini:
Draft Proposal Talago.doc


form pendaftaran pengajar bisa di download disini:
http://www.4shared.com/file/oa8B1R28ce/FORM_PENDAFTARAN_PENGAJAR_TAMA.html



Contact Person :

Nindy - 085778671724
talagobekasi@gmail.com